Ada seseorang sebutlah namanya Fulan yg sangat membenci seorang ulama bernama Syaikh Abu Utsman al-Hiri (w. 911 M). Kebenciannya memuncak. Suatu hari si Fulan mengundang Syaikh utk makan di rumahnya. Syaikh Abu Utsman pun datang Sesampai di depan pintu rumah, si fulan berkata dg kasar: "Hai manusia rakus, di sini tdk ada makanan untukmu..!! Pulang saja..!!
Syaikh Abu Utsman pun pulang Lain waktu si fulan kembali mengundang Syaikh ke rumahnya. Syaikh Abu Utsman pun datang. Si Fulan kembali menyambut dg kasar: “Hai org hina, klo tujuanmu ke sini utk makan, di sini tdk ada makanan yg pantas untukmu. Pergilah..!!” Syaikh Abu Utsman pun pergi..
Lain hari si fulan kembali mengundang Syaikh ke rumahnya utk makan2. Syaikh pun datang dg senang hati. Lagi2 si fulan menyambut dg berkata sangat kasar: "Hai anj*ng, di sini hanya ada tulang. Ini bawalah pulang utk dimakan. Pergilah..!!!” Syaikh pun pulang kembali ke rumahnya.
Empat puluh kali si fulan mengundang dan mengusirnya dg kasar, 40x pula Syaikh datang dan pergi tanpa sedikit pun menunjukkan kejengkelan hatinya. Akhirnya si fulan berlutut di depan Syaikh, dg air mata bercucuran ia minta maaf kpdnya. Sejak itu ia mjd santri Syaikh Abu Utsman “Guru, engkau benar2 manusia yg sangat kuat dan mulia. Empat puluh kali engkau kuusir dg kasar, tp tak sedikit pun engkau menunjukkan kejengkelan hatimu," kata si Fulan
Syaikh Abu Utsman menjawab dg pelan: “Jangan sebut aku spt itu, ini adalah hal yg sepele. Klo soal ketulusan, keikhlasan dan kesabaran, seekor anjing jauh lebih baik dariku. Boleh Tuan anggap rendah aku, tp jangan rendahkan kemuliaan seekor anjing.
Bila anjing2 itu Tuan usir, mereka pergi. Anjing2 itu Tuan lempari batu, mrk jg pergi. Tp jika mrk kemudian Tuan panggil, mrk pun datang tanpa sedikit pun rasa jengkel, bahkan dg hati tulus siap melayani Tuan. Tdk Tuan panggil pun mrk pasti kembali utk mjd barang2 milik Tuan..
Sumber: Kitab Tadzkirotul Aulia, hlm. 409.
Comments
Post a Comment