Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2022

Mengajar

Seorang pengajar itu biasanya akan mengikuti metode atau cara mengajar bagaimana dahulu gurunya mengajar. Ada seorang peserta kajian bertanya kepada saya, mengapa saya biasa memberi hadiah2 kepada murid? Jawabannya karena dulu mayoritas guru saya melakukan hal itu. Bahkan, zaman saya dulu kuliah di Sudan ada 1 guru Ushul Fikih yang tiap ke kelas membawakan jus asam manis, diberikan kepada setiap muridnya. Zaman dulu kuliah di Madinah, ada guru Al-Quran yang tiap ke kelas membawakan Teh dengan daun mint, beliau yg menuangkan dan membaginya. Kepada yang hari ini Allah amanahi profesi sebagai pengajar, entah di kelas, majelis ta'lim, atau di surau. Mengajarlah dengan cara yang baik, sebab tidak ada yang tahu siapa yang akan meniru caramu mengajar. Sebab pahala menunjukkan kebaikan itu akan mengalir.

Nafsu bagai Bayi

Kalam Al-Bushiri والنفس كالطفل إن تهملهُ شبَّ على حب الرضاعِ وإن تفطمهُ ينفطم Nafsu bagai bayi, bila kau biarkan ia akan tetap menyusu. Namun apabila engkau sapih, maka ia akan tinggalkan kebiasaan menyusu itu. Jika saja kau dapat mengendalikan nafsu dari makan dan minum, hal ini bentuk kinayah dari perbuatan maksiat dan menikmati bentuk kenikmatan syahwati, maka niscaya akan terhalang dari perbuatan maksiat itu, karena nafsu itu bagaikan bayi yang masih menyusu pada ibunya. Kalau dibiarkan ia akan tetap menyusu sampai dewasa, sebaliknya kalau dilepas, ia tidak akan mengalami bahaya apapun.

Hadis Keutamaan Sedekah

Pertama, Sebagai pelindung dari musibah dan keburukan. Ini sebagaimana tercantum dalam hadis riwayat Imam Al-Baihaqi, Nabi Saw bersabda; Sedekah menutup 70 pintu keburukan. Kedua, malaikat mendoakan untuk orang yang bersedekah agar sedekahnya Allah ganti. Ini sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari, Nabi Saw bersabda;Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa; Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yg menafkahkan hartanya Sedangkan yang satunya lagi berdoa; Ya Allah, berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya. Ketiga, sedekah bisa mencegah seseorang masuk neraka. Ini sebagaimana terdapat dalam hadis riwayat Imam Al-Thabrani, Nabi Saw bersabda; Wahai Aisyah,halangilah dirimu dari neraka meskipun dengan sebiji kurma, karena hal itu bisa menutupi orang lapar dari kelaparan. Keempat, bisa memadamkan murka Allah.Ini sebagaimana disebutkan dalam

HARTA BAGIKU KENTUT YANG BERBAU BUSUK

Dikisahkan tentang seorang raja, bahwasannya angin tertahan didalam perutnya hingga hampir mati, kemudian dia berkata: Siapa saja orang yang bisa menghilangkan bencana ini maka akan aku berikan kerajaanku'' Perkataan raja tersebut didengar oleh seorang Ahlillah (orang sholeh), lalu beliau datang dan mengusapkan tangannya diatas perut raja, lalu keluarlah angin yang berbau busuk dan rajapun langsung sembuh dari sakitnya, kemudian raja tersebut berkata: Wahai tuanku duduklah di atas singgasana kerajaan, aku telah mengundurkan diri maka  (orang sholeh) itu berkata: Tidak ada keperluan bagiku atas harta yang harganya adalah kentut yang berbau busuk, tetapi hendaknya kamu mengambil pelajaran dari kejadian ini, sesuatu yang telah membuatmu tertipu dengannya nilainya adalah ini (kentut). Sumber : Kitab Ruh al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an karya Isma’il Haqqi Al Burusawi.

Bagaimanakah keadaan kita semasa kembali bertemu Allah SWT?

Sulaiman Bin Abdil Malik (seorang  Khalifah Bani Umayyah) telah bertanya kepada Seorang alim yang soleh, zuhud, bertakwa dan warak iaitu Abu Hazim Salamah Bin Dinar, katanya:  Bagaimanakah (keadaan kita semasa) kembali bertemu Allah SWT? Beliau r. alaihi telah menjawab: "Orang yang baik maka keadaannya adalah seperti seorang pengembara yang pulang bertemu kaum keluarganya. Adapun seorang yang jahat maka keadaannya adalah seperti seorang hamba yang telah melarikan diri, tetapi dia dikembalikan kepada tuannya."

Agar Pekerjaan Menjadi Berkah

Al Faqih berkata: "Siapa saja berharap pekerjaannya menjadi lebih baik (barokah), maka jagalah 5 (lima) perkara: 1. Jangan mengakhirkan (menelantarkan) atau mengurangi kewajiban (sholat, zakat dll.) karena lebih mementingkan pekerjaan. 2. Jangan menyakiti org lain demi pekerjaan. 3. Bertujuan menjaga diri & keluarganya dari meminta-minta. Jgn bertujuan mengumpulkan & memperbanyak harta. 4. Jangan memforsir diri dalam pekerjaan. 5. Jangan menyakini rizki datangnya dari pekerjaan. Tapi yakinlah bahwa rizki dari Alloh, sedangkan pekerjaan hanya sebagai perantara". Perbaiki niat dan jangan menghalalkan segala cara demi pekerjaan.