Skip to main content

SENYUMLAH KARENA GIGIMU BUKAN AURAT


Adz-Dzahabi Mengatakan,

وينبغي لمن كَانَ عَبُوساً مُنْقَبِضاً أن يَتَبَسَّم ، ويُحسِّنَ خُلُقَهُ ، ويَمْقُتَ نَفْسَهُ على رَدَاءةِ خُلُقِهِ ، وكُلُّ انحِرَافٍ عَنِ الاعتدَالِ فَمَذْمُوْمٌ ، ولاَ بُدَّ لِلنَّفْسِ مِن مُجَاهدةٍ وَتَأْدِيْبٍ 

Orang yang suka cemberut dan bermuka masam seharusnya berlatih untuk banyak tersenyum dan memperbagus akhlaknya serta mencela dirinya karena akhlak yang buruk. Setiap penyimpangan dari sikap proporsional itu tercela. Setiap orang wajib mendidik dan bersungguh-sungguh melawan dirinya sendiri dari kecenderungan berakhlak buruk.

📚 Siyar A'lam An-Nubala' 10/141


Murah senyum dan wajah ceria merupakan akhlak islam dan dinilai ibadah.
Orang yang belum murah senyum dan belum berwajah ceria wajib melatih diri agar bisa demikian.

Semestinya laki-laki muslim itu ramah dan murah senyum dengan sesama laki-laki dan juga sebaliknya wanita muslimah itu ramah dan murah senyum dengan Sesamanya.

Tersenyumlah karena gigimu itu bukan Aurat yang harus ditutupi rapat-rapat. 

Senyum kepada orang lain itu berpahala dan bernilai sedekah. Senyum kepada orang tua dan anak, suami atau istri serta kerabat itu lebih besar lagi pahalanya.

Yang terbaik adalah serius dan murah senyum dengan kadar proporsional. Selalu serius dan bermuka datar itu tercela. Berlebihan dalam senyum sehingga sering tertawa terbahak-bahak juga tercela.

Setiap manusia punya kekurangan dalam akhlak dan perilaku. 
Maka setiap muslim sebaiknya dan semestinya menyadari kekurangan dirinya dan berupaya untuk memperbaikinya.

Semoga Allah SWT mudahkan kita agar bisa menjadi orang yang murah senyum dan berakhlak mulia.
Aamiin.

Comments

Popular posts from this blog

Pesan Umma

"Ketika kamu sudah dewasa kamu akan diperlakukan buruk dan dikecewakan oleh banyak manusia. Tapi sesedih dan semarah apapun kamu tetaplah jadi baik."

Bagaimanakah keadaan kita semasa kembali bertemu Allah SWT?

Sulaiman Bin Abdil Malik (seorang  Khalifah Bani Umayyah) telah bertanya kepada Seorang alim yang soleh, zuhud, bertakwa dan warak iaitu Abu Hazim Salamah Bin Dinar, katanya:  Bagaimanakah (keadaan kita semasa) kembali bertemu Allah SWT? Beliau r. alaihi telah menjawab: "Orang yang baik maka keadaannya adalah seperti seorang pengembara yang pulang bertemu kaum keluarganya. Adapun seorang yang jahat maka keadaannya adalah seperti seorang hamba yang telah melarikan diri, tetapi dia dikembalikan kepada tuannya."

Kenapa Hidup ini Melelahkan?

Kenapa hidup ini melelahkan? Karena bukan tempat untuk beristirahat. Jika tidak, kau akan lelah di kehidupan selanjutnya.