Skip to main content

Kita itu Cermin Diri


Salah seorang berkata kepada Rasulullah saw :
“Wahai Rasulullah, ketika saya melihatmu saya sangat muak dan amat membencimu".

Seorang lagi berkata kepada Rasulullah saw,
"Wahai Rasulullah, ketika saya melihatmu saya merasakan kebahagiaan dan kehidupan bagiku
penuh dengan makna".

Kemudian Rasulullah saw membenarkan perkataan kedua orang itu.

Lalu sahabat bertanya kepada Rasulullah saw ;
“Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin engkau membenarkan kedua perkataan itu ?"

Rasulullah saw menjawab : “aku adalah cermin, mereka akan melihat dirinya sebagaimana dirinya di dalam diriku.

Orang pertama tadi benar sewaktu
dia mengatakan bahwa dia membenciku, karena dirinya sendiri benar–benar buruk dan kotor.

Kemudian orang kedua pun benar sewaktu dia mengatakan bahwa dia bahagia ketika melihatku,
karena dirinya sendiri benar-benar indah “.

Comments

Popular posts from this blog

Pesan Umma

"Ketika kamu sudah dewasa kamu akan diperlakukan buruk dan dikecewakan oleh banyak manusia. Tapi sesedih dan semarah apapun kamu tetaplah jadi baik."

Bagaimanakah keadaan kita semasa kembali bertemu Allah SWT?

Sulaiman Bin Abdil Malik (seorang  Khalifah Bani Umayyah) telah bertanya kepada Seorang alim yang soleh, zuhud, bertakwa dan warak iaitu Abu Hazim Salamah Bin Dinar, katanya:  Bagaimanakah (keadaan kita semasa) kembali bertemu Allah SWT? Beliau r. alaihi telah menjawab: "Orang yang baik maka keadaannya adalah seperti seorang pengembara yang pulang bertemu kaum keluarganya. Adapun seorang yang jahat maka keadaannya adalah seperti seorang hamba yang telah melarikan diri, tetapi dia dikembalikan kepada tuannya."

Kenapa Hidup ini Melelahkan?

Kenapa hidup ini melelahkan? Karena bukan tempat untuk beristirahat. Jika tidak, kau akan lelah di kehidupan selanjutnya.