Salah seorang berkata kepada Rasulullah saw : “Wahai Rasulullah, ketika saya melihatmu saya sangat muak dan amat membencimu". Seorang lagi berkata kepada Rasulullah saw, "Wahai Rasulullah, ketika saya melihatmu saya merasakan kebahagiaan dan kehidupan bagiku penuh dengan makna". Kemudian Rasulullah saw membenarkan perkataan kedua orang itu. Lalu sahabat bertanya kepada Rasulullah saw ; “Wahai Rasulullah, bagaimana mungkin engkau membenarkan kedua perkataan itu ?" Rasulullah saw menjawab : “aku adalah cermin, mereka akan melihat dirinya sebagaimana dirinya di dalam diriku. Orang pertama tadi benar sewaktu dia mengatakan bahwa dia membenciku, karena dirinya sendiri benar–benar buruk dan kotor. Kemudian orang kedua pun benar sewaktu dia mengatakan bahwa dia bahagia ketika melihatku, karena dirinya sendiri benar-benar indah “.