Jadi begini. setelah Rasulullah mengambil alih tanah Khaibar dari orang-orang Yahudi, ada perempuan Yahudi yang menghadiahkan kaki kambing yang sudah diracuni pada beliau.
beliau mengambil sejumput daging dari kaki tersebut kemudian memakannya.
namun beliau segera memuntahkannya setelah diberi tahu bahwa ada racun pada daging itu.
nahas bagi salah satu sahabat Nabi yang terlanjur memakannya dan langsung wafat hari itu juga.
untuk berjaga-jaga dari efek bahaya racun, Rasulullah memutuskan untuk melakukan bekam.
fyi: bekam adalah pengobatan dengan cara mengeluarkan (memantik) darah dari badan orang (dengan menelungkupkan mangkuk/tanduk yang diisi api pada kulit sehingga kulit menjadi bengkak, kemudian digores dengan benda tajam supaya darahnya keluar).
kemudian Rasulullah saw. mencari dan memanggil perempuan Yahudi yang melakukan perbuatan ini.
setelah menghadap Rasulullah, perempuan itu ditanya tentang apa yang membuatnya berbuat demikian.
“aku berkata pada diriku sendiri, jika Muhammad benar-benar Nabi, maka racun ini tidak akan bisa membahayakannya. tapi jika Muhammad adalah pembohong, maka semoga Allah menenangkan kita darinya.” kata perempuan itu beralasan.
kelanjutannya bisa ditebak: Rasulullah saw. memaafkan perempuan yang sudah berusaha mencelakainya itu.
sekilas tampaknya tidak ada dampak buruk yang diberikan racun itu pada diri Rasulullah saw. namun tiga tahun kemudian, di tengah-tengah masa sakit menjelang wafatnya, beliau bersabda:
ما زلت أجد من الأكلة التي أكلت من الشاة يوم خيبر عدادا حتى كان هذا أوان انقطاع أبهري
“aku senantiasa menemukan masa kematianku sejak makanan yang aku makan di Khaibar hingga tibalah saatnya, hari ini, urat nadiku akan terputus.”
oh, ya. yang memberi tahu Rasulullah saw. tentang racun di hidangan tadi itu ya makanannya sendiri.
satu lagi, perempuan tadi akhirnya masuk Islam. sebagaimana yang diriwayatkan oleh Az-Zuhri.
sumber: Khulāshah Nūr al-Yaqīn dan Al-Bidāyah wan-Nihāyah.
Comments
Post a Comment